Rabu, 25 Februari 2015

The One to be Blamed

The One to be Blamed Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Mentari dhuha pagi ini begitu hangat menyentuh kedua pipi Safira. Namun, kehangatan itu dirasakan panas baginya. Dengan gelisah gadis itu melongokkan kepala ke selatan, berharap sebuah kendaraan roda empat bertuliskan Sinar Jaya mendekat ke arahnya. Dan untuk kesekian kalinya ia menengok penunjuk waktu yang melingkar di pergelangan tangannya, sudah pukul 06.50. Mata Safira membelalak dan ia semakin gelisah, kenapa harus di hari pertama masuk sekolah? batinnya.

Dengan kesal ia menyalahkan keadaan, menyalahkan waktu yang berputar terlalu cepat. Padahal ia merasa sudah bangun pagi-pagi sekali, bahkan saat para ayam jago pun belum berkokok untuk menandakan pergantian malaikat pagi dan malam. Itu pun ia secepat kilat bergegas mempersiapkan keperluan MOS yang sebenarnya sederhana tapi ribet mempersiapkannya. Safira jadi menyalahkan panitia MOS yang menurutnya terlalu kejam. Bagaimana bisa memberi tugas segini banyak padahal baru dikasih tahu kemarin? Keterlaluan.. gerutunya tadi pagi. Untuk sekedar membuat cocard saja ia membutuhkan waktu sampai muadzin mengumandangkan panggilan sholat. Belum lagi membungkus kado dan sebagainya, dan sebagainya.. ia lalu teringat semalam dan berpikir, seandainya saja semalam adiknya –Dita- tidak sakit, mungkin ia bisa dengan leluasa mengerjakan tugas-tugas itu.

Semalam ia harus menunggui Dita di kamar, berjaga apabila adiknya itu terbangun dan merintih kesakitan menyebut nama ayahnya yang sedang kerja lembur. Terkadang
... baca selengkapnya di The One to be Blamed Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Selasa, 24 Februari 2015

Dirindu Dinginnya

Dirindu Dinginnya Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Bau pagi yang khas menelusup masuk lewat jendela kayu kamar ku. Bau embun mulai datang. Uh! Jatuh tepat di atas kelopak mata ku. Siapa lagi kalau bukan ayah yang melakukannya. “Bangun anak manja, sekolah tak menunggu kedatangan mu untuk memulai kegiatannya”, ucapnya dingin. Sedingin air dalam bak mandi yang tak pernah hangat. Begitulah drama pagi yang selalu terjadi setiap hari di rumah kami.

Setelah melahirkan aku, ibu sering sakit-sakitan. Akhirnya, ketika umur ku baru menginjak sepuluh bulan, ibu meninggalkan kami berdua untuk selamanya. Ayah yang pribadinya kaku dan dingin harus berusaha merangkap menjadi sosok ibu. Meskipun susah bersikap lembut tapi setidaknya ia berusaha menjadi orangtua yang baik bagi ku, mencukupi segala kebutuhan ku dan melindungi putri semata wayangnya ini dari bahaya kehidupan di luar rumah kami. Rumah kami yang dingin.

Ayah memberi ku nama ‘Anisa Wahid’. Guru ku di sekolah menengah pertama pernah membahas arti nama-nama semua murid di kelasnya. Tidak banyak, kelas ku isinya hanya 10 orang. Maklum desa ku terpencil, kesadaran pentingnya pendidikan pun kurang. Aku gembira sekali saat mengetahui arti dari nama ku, ‘Perempuan nomor satu’. Teman-teman di kelas ku juga ikut tepukau. Hebat. Selama ini aku tak pernah menanyakan hal itu pada ayah. Peduli saja tidak. Kar
... baca selengkapnya di Dirindu Dinginnya Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Minggu, 22 Februari 2015

Bahaya ?Berpikir? Positif

Bahaya ?Berpikir? Positif Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Ide menulis artikel ini muncul saat saya berbincang dengan rekan saya, Ariesandi Setyono, saat mengevaluasi mekanisme pikiran. Kami mengevaluasi pengalaman hidup kami berdasarkan berbagai buku positif yang telah kami baca. Diskusi berjalan seru, sangat inspiring dan mind challenging.

Jujur saya akui bahwa tidak mudah untuk bisa benar-benar menjadi seorang pengamat atas belief system dan proses pikiran kami. Kami harus melepaskan keterikatan dan kemelekatan terhadap berbagai informasi dan konsep yang telah kami terima selama ini, yang kami yakini sebagai hal yang benar. Bill Gould, mentor kami selalu berpesan, ”You have to challenge everything, including your own belief system or assumptions. That’s the key to quantum leap in personal growth and consciousness expansion”.

Salah satu topik yang kita bahas dengan intens adalah mengapa berpikir positif justru semakin memperburuk kinerja seseorang. Topik ini menjadi materi yang menarik untuk didiskusikan karena kami sendiri telah mengalami efek negatip dari “berpikir” positif.

Benar. Anda tidak salah baca. Kami mengalami efek negatip dari ”berpikir” positif. Namun tolong jangan protes du
... baca selengkapnya di Bahaya ?Berpikir? Positif Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sabtu, 21 Februari 2015

Kios Suara Hati

Kios Suara Hati Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Beberapa waktu yang lalu pernah muncul sebuah kisah menarik yang ditayangkan dalam berita televisi di Taiwan. Di pegunungan Alishan ada sebuah tempat yang bernama Rueili. Seutas jalan yang menghubungkan Chiay dan Alishan melewati daerah ini.

Di pinggir jalan ada sebuah tempat penjualan sayur-sayuran segar, sayuran yang tumbuh dan mendapat pupuk organik alamiah tanpa bahan-bahan kimia yang dewasa ini disinyalir oleh dunia medis sebagai unsur yang bisa mendatangkan kanker. Di samping sayur mayur, ada juga buah-buahan segar dijajar dalam kiosk kecil itu.

Namun anehnya. Kiosk itu terbuka selama 24 jam sehari dan tak pernah ditutup. Lebih aneh lagi, tak ada seorangpun yang duduk di sana melayani para pembeli. Daftar harga per kilogram dari masing-masing barang tertulis jelas. Sebuah alat timbang terletak di atas meja. Sebuah tong yang dibuat dari kayu ditinggalkan di salah satu sudut. Dalam tong kayu ini terdapat lembaran uang kertas serta uang logam yang dimasukan oleh para pembeli.

Di luar kiosk tersebut tertulis dalam huruf Cina; ?Kiosk Suara Hati.?

Seorang ibu tua, penduduk asli di daerah pegunungan Alisan, ketika ditanya oleh wartawan TV berkata; ?Lewat kiosk kecil ini saya ingin mendidik setiap orang untuk menghormati suara hati masing-masing. Di sini tak ada orang yang menjaga. Namun saya yakin, suara hati setiap ora
... baca selengkapnya di Kios Suara Hati Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Jumat, 20 Februari 2015

BERITA + DATA = KAYA

BERITA + DATA = KAYA Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

01 Pebruari 2007 – 07:55 (Her Suharyanto)   Diposting oleh: Editor

(Rate: 0 / 0 votes) Serial News for Wealth

Dalam jurnalistik ada satu (dari sekian banyak) kriteria untuk menentukan apakah satu peristiwa layak berita atau tidak. Kriteria itu adalah besarnya dampak atau magnitude dari berita itu. Semakin berita memiliki dampak besar, semakin besar pula nilai berita itu. Maka berita Tsunami di Aceh di penghujung tahun 1994 atau gempa bumi di Yogyakarta dan Klaten tahun 2006 masuk kategori berita besar, karena besarnya dampak yang ditimbulkannya.

Dalam diskusi kita mengenai dampak ekonomi dari satu berita berikut apa hubungannya dengan kita, tidak bisa lain kita harus juga berpikir mengenai magnitude. Lebih spesifik lagi, pertanyaan yang pantas kita majukan adalah, apa dampak dari satu peristiwa terhadap ekonomi. Mau lebih spesifik lagi? Mari kita bertanya, apa dampak dari satu peristiwa terhadap pasar. Hanya dengan mengetahui dampak dari satu peristiwa terhadap pasar kita bisa mengambil manfaat dari peristiwa itu.

Penawaran dan Permintaan Dalam bahasa teknis, berbicara mengenai pasar berarti kita ber
... baca selengkapnya di BERITA + DATA = KAYA Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

My Mistakes

My Mistakes Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Selamat Pagi Mitha, Ayo bangun! Ini udah subuh. Kamu harus shalat subuh, Mitha. Aku barusan baru selesai shalat. Oh iya, Hari ini kamu sekolah, Semangat yah sekolah nya :-)”
Setelah itu tak lama kemudian Mitha membalas gue – Itu tandanya SMS gue manjur untuk membangunkan nya -.
“Ya ampun iya Ka Randi, aku udah bangun sekarang. Dan tentunya aku gak akan ngelewatin kewajiban ku yang satu itu sebisa ku. Makasiiih udah ngingetin juga untuk semangat nya yah”

Gue Randi Mahadika. Dulu gue dekeeet banget sama yang namanya Mitha. Dia anak SMA kelas 3. Beda jauh sama gue. Gue bukan anak SMA, tapi gue anak kuliahan. Semester akhir sekarang. Beda lumayan jauh kan gue sama Mitha. Makanya, si Mitha manggil ke gue itu “Kakak” dan gue manggil ke dia tetep Mitha sih. Kata Mitha, umur gue sama kaya kakak laki-laki nya dia. Gue pernah kepikiran, ntar gimana nasibnya ya kalau gue jemput Mitha atau antar Mitha ke rumahnya terus ada kakak nya? Ntar disangkanya si Mitha lagi jalan sama – yang sebenernya – temen si kakaknya si Mitha lagi. Tapi, sejauh ini, selama gue deket sama dia yang gue liat Mitha selalu nerima gue apa adanya. Itu yang bikin gue suka dia apa ada nya juga. Selain dia gemesin, rame, enak diajak
... baca selengkapnya di My Mistakes Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kamis, 19 Februari 2015

Saksi Bisu Pengorbanan Guru

Saksi Bisu Pengorbanan Guru Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sebuah rumah reyot berdiri di pinggir desa kecil ibu kota. Tak banyak kendaraan yang lewat. Paling-paling yang ada hanya becak dan angkutan umum kecil. Satu jam, satu angkot. Rumah reyot itu keadaannya sudah lama tak terurus. Penghuninya sudah meninggalkan dia menuju ke Ibu kota. Yang menjadi temannya adalah angin, burung-burung kecil yang berkicau juga suara deru mesin kendaraan bermotor ketika ada yang melintasi jalanan penuh batu. Dia merasa kesepian. Tulisan ‘RUMAH DIJUAL’ yang tulisannya sudah hampir tak terbaca lagi itu tetap berdiri mendampinginya di bagian depan meski agak rapuh jua. Dia menanti tuannya yang baru. Dia terus menanti.. menanti.. sampai akhirnya penantian panjang itu membuahkan hasil.

Sebuah kendaraan bermotor terparkir di depan rumah. Awalnya, rumah pikir bahwa kendaraan bermotor itu adalah kendaraan yang hanya sekedar markir karena mogok di jalanan. Tapi, nyata tidak. Ia berusaha menilik kembali dari celah-celah rimbunnya dahan pepohonan tua yang menghalangi pemandangannya. Nampak seorang wanita muda turun dari motor. Ia datang seorang diri dan perlahan-lahan mulai masuk ke dalam rumah. Ia juga membawa beberapa barang bawaannya masuk. Wanita itu sempat melihat-lihat pemandangan sekitar rumahnya. Beberapa saat kemudian, dia tersenyum. Lalu mencabut palang
... baca selengkapnya di Saksi Bisu Pengorbanan Guru Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1